
Sumber: Nova
Belum sembuh duka Polo, pelawak Srimulat, setelah dijatuhi 1 tahun penjara atas kasus narkoba, kini pelawak bernama lengkap Barata Nugraha tersebut kembali harus menelan kenyataan pahit. Pernikahannya dengan Ana Katharina Widjaya Herman berakhir sudah. Selasa (22/3) 2006, PN Jakarta Timur mengabulkan gugatan cerai yang diajukan Rina. Ditemui di LP Cipinang, Polo terlihat amat kurus dengan brewok dan kumis lebat menutupi sebagian wajah. Duka mendalam tersirat diwajahnya karena hampir 8 bulan tak bersua sang putra, Junior Tegar Agung Nugroho alias Nonoy.
Apa kabar?
Hari ini, sih, lebih baik. Beberapa hari lalu, sempat kurang enak badan. Sudah dengar gugatan cerai Rina dikabulkan? Ya, saya dengar dari kuasa hukum saya, Pak Minola. Sedih sekali, sebab ini tidak pernah terlintas dalam benak saya. Sekitar tujuh tahun kami berumah tangga, saya sangat tahu sosok Rina. Rasanya tidak mungkin dia akan mengajukan gugatan cerai. Tapi, kalaupun saya mengabulkan gugatan cerai, bukan berarti tidak sayang dengan Rina. Justru karena saya sangat mencintai Rina. Sebaliknya, Rina pun, demikian. Sebagai hamba Tuhan kami coba menerima keadaan.
Maksudnya?
Ya, orang tua manapun, pasti tak ada yang rela melihat hidup putrinya menderita secara materi. Tentu dengan keadaan saya seperti ini (di penjara, Red.) praktis, tidak ada yang menghidupi Rina dan Nonoy.
Jadi, ketika orang tua Rina memintanya pulang ke Bandung, saya mencoba mengerti. Dan ketika tiba-tiba Rina mengajukan gugatan cerai, saya pun memaklumi keadaan yang harus terjadi saat ini. Namun, saya yakin cinta Rina pada saya tidak akan luntur. Sekalipun jarak antara saya, Rina dan Nonoy, saling berjauhan, namun hati kami tetap satu dan tidak mungkin dapat terpisahkan oleh manusia. Hanya kuasa Tuhanlah, yang dapat memisahkan kami.
Masih ada komunikasi dengan Rina dan Nonoy?
Saya sering minta tolong agar petugas meminjami saya telepon genggam, untuk mengirim SMS. Cuma dengan cara itu, saya dapat melepas rindu terhadap Rina dan Nonoy. Saya mengerti sulit untuk Rina membawa Nonoy bertemu saya. Sebab itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Apa, sih, yang biasanya diceritakan lewat SMS?
Minggu (20/3) kemarin, usia saya bertambah satu. Rina mengucapkan selamat lewat SMS. Isinya, kurang lebih, "Mas, Happy Birthday. Tuhan memberkati dan memberikan yang terbaik buat kami (Rina dan Nonoy)." Jadi, saat mendengar putusan cerai itu, saya merasa, "Oh, hadiah ulang tahun, nih."
Anda kecewa?
Tidak. Saya mengabulkan permohonan itu demi kebahagiaan Rina dan Nonoy.
Apa yang meyakinkan Anda?
Rina sempat kirim SMS ketika gugatan itu dikabulkan. Kira-kira isinya, "Semua yang terjadi adalah rencana-Nya. Aku percaya rencana indah ada di depan kelak. Tuhan akan memberi kemenangan. Tuhan bilang, 'Kuatkan dan teguhkanlah hatimu. Jangan takut dan tawar hati, sebab Aku besertamu.' Mas, Tuhan berjalan di depanmu, beri kemenangan." Isinya cukup membuat lega dan bahagia. Makanya, saya harus lebih tegar dan kuat, demi Rina.
Rina tetap memberi Anda support, ya?
Syukurlah. Ini SMS lain dari Rina, "Aku mau Mas selalu dalam Tuhan, ya. Demi Tuhan aku mau hubungan kita tetap baik, saling mengingatkan dan saling mendukung, terutama buat Nonoy. Aku pengen Mas jaga kesehatan, aku selalu berdoa buat Mas. Perjalanan kita masih panjang. Masih banyak kesempatan yang bisa kamu dapat. Enggak ada kata terlambat. Percaya dengan iman. Tuhan enggak akan membiarkan kamu. Dia pasti angkat kamu dari masa lalu. Aku percaya pada waktunya Tuhan akan memulihkan semuanya. GBU too." Ini bukti bahwa Rina masih setia. Hanya keadaan yang membuat kami harus berpisah saat ini. Kalau Tuhan mengizinkan, kami pasti akan dipersatukan lagi.
Rina juga sering bercerita tentang Nonoy?
Ya. Rina cerita Nonoy ke gereja saat Paskah. Dan saat nonton acara Paskah di teve, Nonoy memberi komentar, "Iya Ma, aku aja yang disalib, Ma. Biar Tuhan Yesus enggak disalib." Rina cerita, "Dia tahu, lo, Mas. Waktu nonton film di Trans TV, dia bilang, 'Tuhan Yesus dicambuk buat menebus dosa kita ya, Ma.' Anak kita sekarang ngomongnya sudah pinter. Sekarang lagi main sama semut merah yang gede. Diajak ngomong segala. Makasih Tuhan anak kita pintar dan lucu. GBU."
Lalu, bagaimana dengan niat Anda naik banding?
Niat itu tetap ada. Tapi saya juga harus melihat realita. Saya memilih pasrah. Saya siap menjalani hidup ini apa adanya. Kesalahan untuk kedua kali ini, telah membuat istri saya menderita. Makanya, saya tak ingin menambah penderitaannya. Seandainya kelak Rina menikah kembali? Saya pasrah. Itu hak Rina. Namun, saya percaya Rina tak akan berpaling. Ia hanya ingin hidup lebih tenang dengan tidak terikat pernikahan dengan saya. Rina harus memprioritaskan kebahagiaan Junior, itu pesan dan permintaan saya. Moga-moga Rina tidak buru-buru menikah dulu.
Harapan Anda?
Saya ingin secepatnya bisa bebas dan kembali bekerja. Apapun jenis pekerjaannya akan saya lakukan, asalkan bisa membahagiakan Rina dan Junior. Saat ini, saya hanya bisa banyak berdoa untuk mereka. Tolong sampaikan salam sayang saya buat Rina, juga Junior, ya.
No comments:
Post a Comment